Orang Hebat dan Orang Besar

0 komentar
Sesaat lalu Qurrata~A'yun buka2 file, mencari bahan bacaan, AlhamdulilLAH dipertemukan dengan artikel yang disadur dari sini, tanpa mikir panjang lagi langsung di masukin posting, tanpa merubah apapun, karena semua kata di dalamnya dah cukup mengagumkan, InsyaALLAH. Moga bermanfaat untuk semua sodara2 pembaca...

Dunia sudah sesak berisi orang-orang hebat. Dari kepala suku tahan peluru, hingga Steven Seagal di Holywood. Kalau bicara politik, maka lebih banyak lagi orang-orang hebatnya, Jengis Khan orang hebat, Stalin,sampai tokoh yang menjanjikan demo persatuan sejuta orang diSenayan.
Semuanya hebat. Dunia lawak juga mempunyai orang hebat dari Asmunisampai si wanita besi Tessy. Jaka Tingkir hebat karena bisa terbang, Edi Tanzil malah bisa menghilang.

Karena itu jangalah bermimpi ingin menjadi orang hebat. Sudah terlalu
banyak orang seperti itu. Lagipula tanpa disadari diri anda adalah orang hebat. Kalau tidak percaya mari kita tengok kembali ke awal kejadian. Di antara berjuta-juta sperma yang menuju ovum pada saat proses pembuahan,hanya satu yang bisa bertahan. Sementara jutaaan lainnya kalah bersaing,langsung klenger di menit-menit pertama. Di sinilah hebatnya, karena satu-satunya yang bertahan itulah menjadi anda, yang menjadi besar sekarang, bisa berjalan, bertolak pinggang, berlari dan tertawa. Yang sering mengklaim dirinya hebat, baik terartikulasi dari mulut atau terakumulasi dalam hati. Jadi tak bisa dipungkiri Anda adalah orang hebat.

Tapi apakah Anda juga orang besar?

Belum tentu. Tidak setiap orang yang hebat adalah orang besar. Demikian pula banyak orang besar yang tidak perlu menjadi hebat.

Beberapa waktu lalu, ketika bepergian, saya mendapat kesempatan bersilaturahmi dengan orang-orang yang mempunyai ciri sebagai orang besar. Memang masih bisa dihitung dengan jari, ini lantaran jari saya hanya ada sepuluh dan tak mau repot buka sepatu. Ada yang lebih tua; ada pula yang masih muda. Saya memang tidak tahu persis seberapa jauh kebesaran mereka, karena hanya mereka sendiri yang tahu persis isi hatinya dan hanya Allah-lah yang menilainya. Saya hanya bisa melihat bayang-bayang kebesarannya dari tindak-tanduk dan ucapannya. Hingga suatu saat nanti, sejarah yang akan mengenang, bukan saya.

Mengapa mereka saya bilang mempunyai ciri orang besar? Umar Al-Faruq adalah seorang yang besar. Ketakwaannya luar biasa, begitu takutnya akan kekuasaan Allah sehinga ditakuti oleh para syetan yang selalu menghindar darinya. Begitu besar kekuasaannya dari dataran Afrika hingga Balkan,namun hatinya bersama rakyat kecil. Tidur di bawah langit, di atas pelepah kurma. Memanggul sendiri sekarung gandum untuk rakyat kecilnya yang merintih. Bisa tidur dengan aman karena kewajiban akan keadilan telah ditegakkan.

Bagi saya seseorang bisa dibilang besar, karena berjiwa besar. Ingatannya selalu jauh tinggi ke langit namun kakinya menginjak bumi.Ketakutan hanya pada Allah, tidak menganggap rendah orang lain, pekerja keras, mau mengerjakan hal-hal kecil dan tentunya membantu orang-orang kecil.

Jadi biarlah orang-orang menganggap dirinya hebat, sehebat si putih sintetis M.J., sehuebat-huebatnya manusia karena bisa berubah warna.Namun sungguh sulit menjadi orang besar karena hatinya harus selalu dalam penjagaan Allah , sementara mulutnya tidak mengklaim sepatah katapun tentang kebesaran dirinya. Nama besar bukan untuk
dikumandangkan, tapi untuk dikenang.

Siapapun bisa menjadi orang besar, tak perlu menjadi hebat dan terkenal.Namun jangan sekali-kali menginginkan pengakuan dari khalayak sebagai orang besar. Orang-orang besar hanyalah sejarah, artinya seseorang baru diakui sebagai orang besar setelah ia tiada. Ketika itulah kita bisa menilai dari resultant seluruh amal kanan dan kirinya. Lalu jika anda berani menginginkan pengakuan sebagai orang besar, maka langkah pertama adalah menghentikan nafas. Anda harus mati dan teringat dalam sejarah. Namun hati-hati, menganggap dirinya besar ketika hidup tapi yang tertinggal hanyalah cemoohan, laknat atau sendiri dalam kesepian sepanjang masa.

Anda sudah menjadi orang hebat ketika awal kejadian. Sekarang gilirannya merintis agar diakhir kehidupan menjadi orang besar. Lahir sebagai orang hebat, mati sebagai orang besar. Apa nggak hebat...eh besar!!!

Rumah ilmu, pada masa ini...


Posting Komentar

Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran























youtube downloader