AlhamdulilLAH..nikmat kesehatan kembali dititipkan ma diri ini, moga bisa dijaga sebagai bentuk kesyukuran pada ILAHI.Tapi, turut prihatin ma temen-temen yang terjangkit virus H1N1 di Korea Selatan, ternyata Flu memang bukan permasalahan yang disepelekan. Flu biasa aja beratnya SubhanalLAH pa lagi Flu " babi "...wa iyyadzubillah. Artikel berikut moga bisa membantu pengenalan plus pencegahan dari virus..yang katanya..."mematikan " ini.
Virus H1N1 atau dikenal dengan flu babi telah menyebar ke Indonesia dan menjadi momok masyarakat. Hingga hari ini, Departemen Kesehatan mencatat ada 64 orang yang tertular flu babi. Sebenarnya apa virus flu babi itu?
Berikut seputar pertanyaan dan jawaban perihal flu babi seperti dilansir situs Departemen Kesehatan, Senin (13/7/2009).
Apa yang disebut dengan influenza baru H1N1?
Influenza baru H1N1 merupakan influenza (flu) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H1N1 baru strain Meksiko. Virus ini tidak ada kaitannya dengan virus influenza musiman yang ada selama ini (seasonal influenza).
Apa perbedaan influenza baru H1N1 dengan flu biasa dan flu burung?
Influenza baru H1N1 cukup berbahaya, mudah menular, dan dapat menimbulkan kematian karena virus strain baru influenza H1N1 ini lebih berbahaya dibanding flu musiman seperti virus flu A H1N1, H2N1, H3N1, dan H3N2 yang biasa terdapat pada sesorang yang menderita flu musiman.
Penyebaran flu baru H1N1 telah menyebar di 99 negara dengan 55.867 kasus yang dilaporkan dan 238 kematian, sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) menaikkan status kewaspadaan pandemi influenza baru A H1N1 dari fase 5 ke fase 6 yang merupakan fase tertinggi.
Meskipun angka kematiannya (Case Fatality Rate/CFR) hanya sekitar 0,5%, namun flu baru H1N1 ini mudah menular. Sampai saat ini di Indonesia sudah dilaporkan ada 64 kasus positif flu H1N1.
Sedangkan flu burung H5N1 juga sangat berbahaya karena mematikan. Angka kematiannya lebih dari 80 persen. Namun saat ini di Indonesia penularan flu burung H5N1 masih sebatas dari unggas ke manusia (fase 3). Sampai saat ini belum ada penularan flu burung H5N1 antarmanusia.
Bagaimana seseorang dapat tertular influenza baru H1N1?
Virus dapat menular dari manusia ke manusia semudah seperti flu musiman biasa yang dapat ditularkan lewat paparan percikan ludah (droplet) seorang yang terinfeksi melalui batuk atau bersin yang terhirup atau yang mencemari tangan atau permukaan benda.
Untuk mencegah terjadinya penularan, seorang yang menderita flu harus melakukan etika batuk/bersin dengan menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, bila flu berat sebaiknya tinggal di rumah sementara waktu, cuci tangan setelah beraktivitas, dan menjaga jarak dengan orang yang sehat.
Apa gejala seseorang menderita flu baru H1N1?
Gejala flu baru H1N1 yang dapat sama dengan seperti flu biasa (influenza like-illnes), seperti demam (> 38 derajat Celcius), batuk, pilek, letih, lesu, sakit tenggorokan mungkin disertai mual, muntah, dan diare, bila semakin berat akan mengakibatkan sesak napas atau napas sesak yang menyebabkan terjadinya pneumonia yang mengakibatkan kematian.
Seberapa besar kita harus waspada terhadap penyebaran flu baru H1N1?
Kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini karena pada tanggal 11 Juni 2009, dunia telah dinyatakan pandemi oleh WHO.
Sebelumnya kita mengenal flu musiman biasa menyerang berbagai lapisan masyarakat. Banyak masyarakat yang memiliki kekebalan terhadap virus flu musiman tersebut sehingga memungkinkan terbatasnya penyebaran infeksi. Namun kasus kematian akibat flu musiman di negara dengan 4 musim masih cukup tinggi (5%-15%).
Sedangkan virus influenza baru A H1N1 merupakan virus strain baru (Meksiko) yang sebagian besar orang belum memiliki kekebalan atau mempunyai kekebalan yang lemah kemudian bisa lebih parah dibandingkan flu musiman.
Tingkat keparahan penyakit ini mulai dari ringan sampai berat yang mengakibatkan kematian. Sebagian besar orang yang terjangkit virus tersebut mengalami sakit yang ringan dan dapat sembuh tanpa obat antiviral atau tanpa pelayanan medis.
Pada kasus yang lebih parah, lebih dari separuh dirawat di rumah sakit akibat minimnya pelayanan medis, tidak tersedianya antiviral yang cukup dan sistem kekebalan yang lemah.
Bagaimana cara mencegah agar tak tertular flu baru H1N1?
1. Biasakan cuci tangan memakai sabun dengan air bersih sesering mungkin. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan di sekitar Anda.
2. Etika batuk/bersin yaitu bila bersin atau batuk, tutup hidung dan mulut dengan tisu dan tisu dibuang di tempat sampah. Jaga jarak atau kontak dengan orang lain terutama jika terlihat sakit flu. Jangan meludah di sembarang tempat.
3. Bila mengalami gejala flu segera ke dokter, puskesmas, rumah sakit, atau klinik terdekat.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa flu baru H1N1 telah mencapai fase enam dalam kewaspadaan pandemi, apa yang perlu Anda lakukan untuk mencegah tertular flu baru H1N1?
1. Hindari kontak dengan orang yang yang berasal atau baru bepergian dari negara terjangkit (lihat informasi negara yang terjangkit flu ini yang dikeluarkan oleh WHO).
2. Apabila sangat diperlukan harus bepergian ke negara terjangkit, lakukan tindakan pencegah yang diperlukan seperti cuci tangan sesering mungkin, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, hindari kontak dengan orang yang sedang flu, dan menggunakan masker yang telah direkomendasikan oleh pejabat berwenang kesehatan setempat.
3. Bila menderita flu, segeralah periksa ke klinik terdekat, dokter praktek, Puskesmas, atau Rumah Sakit. Sehingga semakin cepat diperiksa kesehatannya akan semakin cepat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Departemen Kesehatan telah menetapkan langkah-langkah untuk mengatasi penyakit yang sudah merebak di 99 negara di dunia, dengan:
1. Meningkatkan kewaspadaan di seluruh jajaran kesehatan serta mengirimkan Surat Edaran baru dari Menkes dan Dirjen P2PL yang menyatakan adanya kasus influenza H1N1 baru di Bali dan Jakarta.
2. Meningkatkan aktivitas semua fasilitas kesehatan di RS, KKP, Laboratorium dan sarana kesehatan lainnya.
3. Meningkatkan kesiapan logistik serta kemampuan SDM.
4. Meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat (Jumpa pers, iklan layanan masyarakat, talkshow di radio dan televisi, poster dan leaflet).
5. Masyarakat dapat menghubungi Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) : Telp. (021) 4257125; Fax : (021) 42877588 ; Email : poskoklbp2pl@yahoo.com; atau Call Center: (021) 30413700; Website Depkes : www.depkes.go.id dan www.penyakitmenular.info
Apakah sudah ada obat atau vaksin yang ampuh untuk flu baru H1N1?
Sampai saat ini belum ada vaksin yang ampuh untuk mencegahanya. Obat antiviral yang masih efektif untuk pengobatan adalah Oseltamifir (Tamiflu), dengan catatan segera mendapatkan pengobatan setelah merasa sakit flu.
Sumber: Okezone
Virus H1N1 atau dikenal dengan flu babi telah menyebar ke Indonesia dan menjadi momok masyarakat. Hingga hari ini, Departemen Kesehatan mencatat ada 64 orang yang tertular flu babi. Sebenarnya apa virus flu babi itu?
Berikut seputar pertanyaan dan jawaban perihal flu babi seperti dilansir situs Departemen Kesehatan, Senin (13/7/2009).
Apa yang disebut dengan influenza baru H1N1?
Influenza baru H1N1 merupakan influenza (flu) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H1N1 baru strain Meksiko. Virus ini tidak ada kaitannya dengan virus influenza musiman yang ada selama ini (seasonal influenza).
Apa perbedaan influenza baru H1N1 dengan flu biasa dan flu burung?
Influenza baru H1N1 cukup berbahaya, mudah menular, dan dapat menimbulkan kematian karena virus strain baru influenza H1N1 ini lebih berbahaya dibanding flu musiman seperti virus flu A H1N1, H2N1, H3N1, dan H3N2 yang biasa terdapat pada sesorang yang menderita flu musiman.
Penyebaran flu baru H1N1 telah menyebar di 99 negara dengan 55.867 kasus yang dilaporkan dan 238 kematian, sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) menaikkan status kewaspadaan pandemi influenza baru A H1N1 dari fase 5 ke fase 6 yang merupakan fase tertinggi.
Meskipun angka kematiannya (Case Fatality Rate/CFR) hanya sekitar 0,5%, namun flu baru H1N1 ini mudah menular. Sampai saat ini di Indonesia sudah dilaporkan ada 64 kasus positif flu H1N1.
Sedangkan flu burung H5N1 juga sangat berbahaya karena mematikan. Angka kematiannya lebih dari 80 persen. Namun saat ini di Indonesia penularan flu burung H5N1 masih sebatas dari unggas ke manusia (fase 3). Sampai saat ini belum ada penularan flu burung H5N1 antarmanusia.
Bagaimana seseorang dapat tertular influenza baru H1N1?
Virus dapat menular dari manusia ke manusia semudah seperti flu musiman biasa yang dapat ditularkan lewat paparan percikan ludah (droplet) seorang yang terinfeksi melalui batuk atau bersin yang terhirup atau yang mencemari tangan atau permukaan benda.
Untuk mencegah terjadinya penularan, seorang yang menderita flu harus melakukan etika batuk/bersin dengan menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, bila flu berat sebaiknya tinggal di rumah sementara waktu, cuci tangan setelah beraktivitas, dan menjaga jarak dengan orang yang sehat.
Apa gejala seseorang menderita flu baru H1N1?
Gejala flu baru H1N1 yang dapat sama dengan seperti flu biasa (influenza like-illnes), seperti demam (> 38 derajat Celcius), batuk, pilek, letih, lesu, sakit tenggorokan mungkin disertai mual, muntah, dan diare, bila semakin berat akan mengakibatkan sesak napas atau napas sesak yang menyebabkan terjadinya pneumonia yang mengakibatkan kematian.
Seberapa besar kita harus waspada terhadap penyebaran flu baru H1N1?
Kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini karena pada tanggal 11 Juni 2009, dunia telah dinyatakan pandemi oleh WHO.
Sebelumnya kita mengenal flu musiman biasa menyerang berbagai lapisan masyarakat. Banyak masyarakat yang memiliki kekebalan terhadap virus flu musiman tersebut sehingga memungkinkan terbatasnya penyebaran infeksi. Namun kasus kematian akibat flu musiman di negara dengan 4 musim masih cukup tinggi (5%-15%).
Sedangkan virus influenza baru A H1N1 merupakan virus strain baru (Meksiko) yang sebagian besar orang belum memiliki kekebalan atau mempunyai kekebalan yang lemah kemudian bisa lebih parah dibandingkan flu musiman.
Tingkat keparahan penyakit ini mulai dari ringan sampai berat yang mengakibatkan kematian. Sebagian besar orang yang terjangkit virus tersebut mengalami sakit yang ringan dan dapat sembuh tanpa obat antiviral atau tanpa pelayanan medis.
Pada kasus yang lebih parah, lebih dari separuh dirawat di rumah sakit akibat minimnya pelayanan medis, tidak tersedianya antiviral yang cukup dan sistem kekebalan yang lemah.
Bagaimana cara mencegah agar tak tertular flu baru H1N1?
1. Biasakan cuci tangan memakai sabun dengan air bersih sesering mungkin. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan di sekitar Anda.
2. Etika batuk/bersin yaitu bila bersin atau batuk, tutup hidung dan mulut dengan tisu dan tisu dibuang di tempat sampah. Jaga jarak atau kontak dengan orang lain terutama jika terlihat sakit flu. Jangan meludah di sembarang tempat.
3. Bila mengalami gejala flu segera ke dokter, puskesmas, rumah sakit, atau klinik terdekat.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa flu baru H1N1 telah mencapai fase enam dalam kewaspadaan pandemi, apa yang perlu Anda lakukan untuk mencegah tertular flu baru H1N1?
1. Hindari kontak dengan orang yang yang berasal atau baru bepergian dari negara terjangkit (lihat informasi negara yang terjangkit flu ini yang dikeluarkan oleh WHO).
2. Apabila sangat diperlukan harus bepergian ke negara terjangkit, lakukan tindakan pencegah yang diperlukan seperti cuci tangan sesering mungkin, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, hindari kontak dengan orang yang sedang flu, dan menggunakan masker yang telah direkomendasikan oleh pejabat berwenang kesehatan setempat.
3. Bila menderita flu, segeralah periksa ke klinik terdekat, dokter praktek, Puskesmas, atau Rumah Sakit. Sehingga semakin cepat diperiksa kesehatannya akan semakin cepat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Departemen Kesehatan telah menetapkan langkah-langkah untuk mengatasi penyakit yang sudah merebak di 99 negara di dunia, dengan:
1. Meningkatkan kewaspadaan di seluruh jajaran kesehatan serta mengirimkan Surat Edaran baru dari Menkes dan Dirjen P2PL yang menyatakan adanya kasus influenza H1N1 baru di Bali dan Jakarta.
2. Meningkatkan aktivitas semua fasilitas kesehatan di RS, KKP, Laboratorium dan sarana kesehatan lainnya.
3. Meningkatkan kesiapan logistik serta kemampuan SDM.
4. Meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat (Jumpa pers, iklan layanan masyarakat, talkshow di radio dan televisi, poster dan leaflet).
5. Masyarakat dapat menghubungi Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) : Telp. (021) 4257125; Fax : (021) 42877588 ; Email : poskoklbp2pl@yahoo.com; atau Call Center: (021) 30413700; Website Depkes : www.depkes.go.id dan www.penyakitmenular.info
Apakah sudah ada obat atau vaksin yang ampuh untuk flu baru H1N1?
Sampai saat ini belum ada vaksin yang ampuh untuk mencegahanya. Obat antiviral yang masih efektif untuk pengobatan adalah Oseltamifir (Tamiflu), dengan catatan segera mendapatkan pengobatan setelah merasa sakit flu.
Sumber: Okezone
Posting Komentar
Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran
youtube downloader