Kurindukan sosokmu ya Bunda

0 komentar
Ibu adalah sosok yang penyayang, lembut, dan penuh kasih. Ibu adalah telaga sejuta maaf. Mungkin itulah jawaban yang akan terlontar tatkala seseorang ditanya apa makna seorang Ibu dalam hidup mereka. Hari ini, ku buka kembali lembaran – lembaran hidupku bersama beliau. Tak terasa sudah 9 bulan aku menjalani lika – liku kehidupan tanpa bimbingan dari beliau.


Kejadian ini terjadi saat aku menikmati libur setelah UN. Rasa bersalah ini tak pernah hilang karena bermula saat aku menyajikan makanan dan kesalahan terbesarku saat aku menyajikan makanan yang seharusnya tidak di makan olehnya. 5 hari telah berlalu dari hari di mana umurku telah berkurang (17 April 2011). Hari itu, tepatnya tanggal 22 April 2011 adalah hari yang tak akan pernah ku lupakan. Malam itu, aku terbangun dari tidurku yang nyenyak ( kelelahan) karena panggilan sang Ayah. Panggilan itu tak seperti panggilan biasa. Panggilan itu adalah panggilan seorang ayah yang sedang panik. Akupun terbangun dalam keadaan yang kaget dan bergemetar. Beliau memberitahukan padaku akan keadaan bundaku. Akupun berlari  memasuki kamar beliau dan melihat beliau tengah berjuang melawan sakit di kepalanya yang belakangan ku ketahui ternyata itu adalah serangan stroke yang parah (karena telah menyerang otak).

Ayah menyuruhku untuk menghubungi semua saudara – saudaraku. Tanpa menunggu aba- aba untuk ke-2 kalinya akupun dengan sigap meghubungi semua saudaraku. Dan Alhamdulillah ada 2 orang saudariku yang rumah tak jauh dari kami. Tak lama setelah mereka ku hubungi, mereka pun tiba di rumah. Salah seorang saudaraku menghubungi saudariku yang berada di Makassar dan beliau menyuruh kami untuk membawa bunda ke rumah sakit. Singkat cerita, kamipun membawa bunda ke rumah sakit. Hari itu, aku dan ayah yang menjaga beliau. Air mataku tumpah tatkala ku lihat wajah ibuku yang sudah mampu lagi membuka ke-2 matanya. Malam itu juga, aku mulai membaca surah Al-Baqarah di samping beliau. Hingga subuh menjelang aku terus menemani beliau.

Keesokan harinya, para sanak keluarga yang mengetahui keadaan bunda berdatangan untuk melihat sang bunda secara langsung. Salah seorang suster mengatakan agar jangan berbicara mengenai keadaan sang bunda di dekat beliau karena bunda bisa mendengarnya (dalam artian beliau koma). Tak lama setelah itu, dokterpun datang dan memeriksa keadaan bundaku. Beliau mengatakan agar sebaiknya bunda di rujuk saja ke Makassar karena tak ada dokter ahli saraf di rumah sakit tersebut. Setelah bernegoisasi dengan pihak rumah sakit dan supir ambulance akhirnya berangkatlah kami pagi itu juga tepatnya tanggal 23 April 2011 (hari berkurangnya umur kakakku yang ke-2). Kekhawatiran dan kesedihan bercampur aduk dalam benakku. Apakah yang selama ini ku takutkan akan terjadi ???

Sesampainya di rumah sakit Wahidin, bunda langsung di bawa masuk ke ruangan. Untuk pertama kalinya aku melihat ayahku menangis seperti itu. Untuk saat itu, pudarlah semua karakter keras beliau. Mungkin apa yang aku takutkan terpikir juga olehnya. Setiap saat aku menjaga bundaku  tak  pernah ku lewatkan untuk melanjutkan surah Al-Baqarah. Sesekali ku pandangi beliau dan memegang tangannya dan sesekali pula beliau menggerakkan tangan lembutnya untuk membalas ‘sapaanku’. Kakak iparku sempat menanyakan keadaan bunda yang sebenarnya. Kata dokter, bunda terkena stroke yang parah karena telah menyerang otak beliau. Ku sadari bahwa tak ada lagi yang bisa kulakukan selain memohon pada-Nya agar menyembuhkan bundaku.

Yang membuatku terkesan akan dokter wanita di sana saat aku melanjutkan bacaan surah Al-Baqarahku di samping bunda, salah seorang dokter datang padaku sambil mengusap kepalaku dan mengatkan “doakan yang terbaik untuk bundamu”. Saat itu, aku hanya bisa diam dan rasanya aku ingin menangis tapi aku “malu” melakukannya di depan umum. Ya Allah aku hanya mampu mengatakan “jika memang kematian lebih baik untuk bundaku maka ambillah beliau tapi jika kehidupan lebih baik untuk beliau maka ku mohon sembuhkanlah beliau”.

Saat di RS wahidin aku bersama kakakku yang ke-3 menjaga bunda. Saat itu, timbul suatu masalah karena infuse yang di pasang tangan bundaku tak bereaksi. Para dokter jaga dan pembimbing mereka serta suster berganti – ganti memperbaikinya. Para dokter juga terpaksa memasang alat bantu detak jantung. Alat tersebut menunjukkan jika detak jantung bunda semakin menurun begitu pula dengan tekanan darahnya. Kakak iparkupun bertanya kepada dokter kenapa dan dokter muda tersebut hanya bisa membalasnya dengan gelengan kepala yang aku artikan sebagai tanda untuk menunggu saja akan kedatangan malaikatNya untuk menjemput bundaku. Dan saat itu, aku berada tepat di atas kepala beliau dan Alhamdulillah aku sempat mengucapkan 2 kalimat syahadat di telinga beliau. Dan … detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun itu (24 April 2011 dan tanggal itu adalah hari berkurangnya umur kakakku yang ke-4) pula bundaku kembali ke Rahmatullah. Air mata yang selama ini aku tahan akhirnya tumpah hari itu. Ayahku datang dan langsung memeluk bundaku sedangkan kakakku berusaha menenangkan hatiku dengan memelukku.

Sesaat sebelum beliau kembali padaNya, sempat ku lihat beliau meneteskan air mata. Dan ini pula yang membuat hatiku sedih.  Namun sangat di sayangkan karena kakak pertama, ke-2 dan ke-3ku tak sempat menemani bunda seharipun. Aku hanya bisa menangis tersedu – sedu tanpa mengeluarkan suara karena ku ingat pesan bundaku, beliau mengatakan ‘’jika nanti aku meninggal jangan tangisi aku hingga bangun – pingsan”. Kini, aku hanya bisa berusaha agar menjadi anak sholeh dan menjadi peringan beban baginya di hari akhir, Aamiin….

Cat  : 1. Beliau terkena stroke untuk ke-2 kalinya 5 hari setelah berkurangnya umurku
2. beliau di rujuk ke RS Wahidin di hari berkurangnya umur kakakku yang ke-2
3. beliau meninggal di hari berkurangnya umur kakakku yang ke-4
4. beliau di kuburkan di hari berkurangnya umur kakakku yang pertama
5. dari awal beliau masuk RS hingga beliau kembali padaNya Alhamdulillah aku menyelesaikan surah Al-Baqarah.

Sumber : MADAH



Posting Komentar

Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran























youtube downloader