Kenangan di Sawah

0 komentar
Terkadang kita tak mampu untuk melakukan sesuatu namun di saat yang mendesak maka sesuatu itu mampu kita lakukan, tak percaya? silahkan baca yang berikut ini..

Kisah ini adalah ketika masa kanak-kanak, saat itu aku manduduki kelas 3 SD, aku suka sekali ke sekolah melewati petangan-petangan sawah kebetulan rumahku terletak tidak jauh dari sawah akan tetapi jauh dari rumah sekolah, jika pergi ke sekolah melewati jalan raya , teras amat jauh hingga berpikir dua kali jika harus berajalan kaki kesana. Namun aku tidak punya keberanian juga pergi sendirian jika melewati sawah, meskipun itu adalah jalan pintas yang sangat dekat dengan sekolah.


            Ya, setiap hari terpaksa pulang pergi sekolah melewati jalan raya, “aduh, capeknya!” gumamku. Keesokan hari ada perlombaan lari di sekolahku antar teman sekelas yang diadakan di lapangan pada pelajaran olah raga. dalam pelajaran olahraga, aku memang terkenal murid yang selalu mendapat juara akhir jika dalam perlombaan lari. “aduh, kenapa mesti lari yang dilombakan sih?” gerutuku. aku memeng tidak kuat  berlari , sehingga teman-temanku tidak heran lagi disaat ku selalu mendapat yang terakhir hehehe.

            Nah, ketika pulang dari sekolah teman-temanku mengajakku pulang melalui sawah aja. “wah, kebetulan ni, udah lama sekali punya niat pingin jalan-jalan di sawah akhirnya kesampaian juga. Dengan tanpa ditanyapun, aku mengiyakan kesediaan. Maka kamipun pulang melewati sawah dengan bersenda gurau. Suasana sawah sangat menyenangkan, udaranya sejuk menentramkan hati, melupakan perlombaan lari yang sangat menjengkelkanku. Dipertengahan jalan ada seekor induk sapi betina besar yang sedang menyusui anaknya, kira-kira satu meter dari arahku, Lalu aku menunjuk sapi itu, aku katakan pada teman-temanku “ e, itu sapi kenapa suaranya  besar terus lihatin kita lagi”. Salah satu temanku menjawab “hati-hati ya itu sapi punya anak”. Aku pun membalas: “jinak tidak ya, bagaimana mau lewat ini, takut di labrak”. Kebetulan itu sapi menghalangi jalanku menuju jalan raya, sedang teman-temanku berbeda arah. Tiba-tiba sapi itu menuju kearah kami dan karena aku yang paling depan jadi aku langsung lari sangat kencang meninggalkan teman-temanku yang juga kocar-kacir dibelakang. sesampai di ujung jalan aku berhenti dengan nafas tersengal-sengal “ah, itu sapi tidak kenal anak-anak”. Teman-temanku yang diarah sana menertawakanku dari jauh.

            Keesokan harinya, mereka mulai bercerita kejadian yang kemarin yang menimpa kami yang disawah. ketika aku datang, semua teman melihatku dengan tersenyum-senyum,  lalu salah satu meraka berkata “tau tidak, kemarin kamu itu kencang sekali larinya, pas kami lihat kamu sudah diujung jalan tinggalin kami, dasar kamu ya, giliran lomba lari kelas dapat paling akhir, tapi kalau sama sapi kamu duluan yang menang. Lalu aku membalas “ya iya, bagaiman tidak masak mau  dilabrak sapi, ini salah kalian pulang lewat sawah. Kita kan pakai rok merah dimana nggak marah itu sapi, ya tentu aja kita dikejar. Jadi aku langsung tancap gas”. Ini pertama dan terakhir aku pulang lewat sawah, udah jera.

Sumber : MADAH


Posting Komentar

Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran























youtube downloader