Terkadang kita tak mampu untuk melakukan sesuatu namun di saat yang mendesak maka sesuatu itu mampu kita lakukan, tak percaya? silahkan baca yang berikut ini..
Kisah ini adalah ketika masa kanak-kanak,
saat itu aku manduduki kelas 3 SD, aku suka sekali ke sekolah melewati petangan-petangan
sawah kebetulan rumahku terletak tidak jauh dari sawah akan tetapi jauh dari
rumah sekolah, jika pergi ke sekolah melewati jalan raya , teras amat jauh
hingga berpikir dua kali jika harus berajalan kaki kesana. Namun aku tidak
punya keberanian juga pergi sendirian jika melewati sawah, meskipun itu adalah
jalan pintas yang sangat dekat dengan sekolah.
Ya, setiap
hari terpaksa pulang pergi sekolah melewati jalan raya, “aduh, capeknya!” gumamku.
Keesokan hari ada perlombaan lari di sekolahku antar teman sekelas yang
diadakan di lapangan pada pelajaran olah raga. dalam pelajaran olahraga, aku
memang terkenal murid yang selalu mendapat juara akhir jika dalam perlombaan
lari. “aduh, kenapa mesti lari yang dilombakan sih?” gerutuku. aku memeng tidak
kuat berlari , sehingga teman-temanku
tidak heran lagi disaat ku selalu mendapat yang terakhir hehehe.
Nah, ketika
pulang dari sekolah teman-temanku mengajakku pulang melalui sawah aja. “wah,
kebetulan ni, udah lama sekali punya niat pingin jalan-jalan di sawah akhirnya
kesampaian juga. Dengan tanpa ditanyapun, aku mengiyakan kesediaan. Maka
kamipun pulang melewati sawah dengan bersenda gurau. Suasana sawah sangat
menyenangkan, udaranya sejuk menentramkan hati, melupakan perlombaan lari yang
sangat menjengkelkanku. Dipertengahan jalan ada seekor induk sapi betina besar
yang sedang menyusui anaknya, kira-kira satu meter dari arahku, Lalu aku menunjuk
sapi itu, aku katakan pada teman-temanku “ e, itu sapi kenapa suaranya besar terus lihatin kita lagi”. Salah satu
temanku menjawab “hati-hati ya itu sapi punya anak”. Aku pun membalas: “jinak
tidak ya, bagaimana mau lewat ini, takut di labrak”. Kebetulan itu sapi menghalangi
jalanku menuju jalan raya, sedang teman-temanku berbeda arah. Tiba-tiba sapi
itu menuju kearah kami dan karena aku yang paling depan jadi aku langsung lari
sangat kencang meninggalkan teman-temanku yang juga kocar-kacir dibelakang.
sesampai di ujung jalan aku berhenti dengan nafas tersengal-sengal “ah, itu
sapi tidak kenal anak-anak”. Teman-temanku yang diarah sana menertawakanku dari
jauh.
Keesokan
harinya, mereka mulai bercerita kejadian yang kemarin yang menimpa kami yang disawah.
ketika aku datang, semua teman melihatku dengan tersenyum-senyum, lalu salah satu meraka berkata “tau tidak,
kemarin kamu itu kencang sekali larinya, pas kami lihat kamu sudah diujung
jalan tinggalin kami, dasar kamu ya, giliran lomba lari kelas dapat paling
akhir, tapi kalau sama sapi kamu duluan yang menang. Lalu aku membalas “ya iya,
bagaiman tidak masak mau dilabrak sapi,
ini salah kalian pulang lewat sawah. Kita kan pakai rok merah dimana nggak
marah itu sapi, ya tentu aja kita dikejar. Jadi aku langsung tancap gas”. Ini
pertama dan terakhir aku pulang lewat sawah, udah jera.
Sumber : MADAH
Posting Komentar
Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran
youtube downloader