Ini kisahku. Kisah
seorang anak yang diliputi penyesalan yang begitu dalam..... Andai waktu bisa
kuputar kembali. Ku kan mengulangi semuanya agar tak ada penyesalan dihati ini.
Namun itu semua hanya angan . semuanya telah terjadi. Semoga kedepan aku bisa
memperbaiki semua ini. Aamiin
Malam itu ku melihat raut wajahnya yang begitu letih. Bekerja siang dan malam untuk menghidupi kami.. 9 bersaudara. Namun tak sekali pun ku dengar keluhan yang keluar dari lisannya. Yah itulah AYAHKU TERCINTA.. Aku tak menyangka malam itulah kumelihat wajahnya untuk terakhir kalinya. Ya itulah malam terakhir kubisa melihat wajahnya. Malam yang tidak bisa kulupakan sepanjang hidupku karena permintaan terakhirnya tak bisa kupenuhi. Setiap ku mengingat kejadian ini air mataku jatuh bercucuran. Menyesali semua yang telah terjadi.
Malam itu ayahku berkata."Nak, bisakah kamu memasak sesuatu untuk Ayah?”. Lalu jawabku, “Ayah, saya capek suruh kakak saja yah”.
“Kakakmu tidak ada Nak, cepatlah” .kata Ayahku.
Aku pun beranjak menuju dapur untuk memasak sesuatu sambil menggerutu. “Hhmm ..kenapa mesti saya sih”, kataku.
Setelah selesai aku pun memanggil Ayah untuk makan. Tapi apa yang terjadi, ternyata makanan yang aku buat sangat asin. Jadinya Ayahku memutuskan untuk pergi membeli makanan diluar karena beliau tidak bisa memakan makanan yang asin...
Malam pun berganti pagi, Aku pun segera mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah.
Yah Aku pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Ayahku. Sungguh kebiasaan seorang anak yang sangat tidak baik. Tak lama saat pelajaran dimulai tiba-tiba Aku dipanggil menghadap ke kantor.
Dari kejauhan kulihat sepupuku duduk di dalam kantor.
Oh mungkin aku melupakan sesuatu di rumah tadi karena terburu-buru ke sekolah, pikirku.
Aku pun menghampirinya. Lalu dia memelukku dengan erat. “ Ambil tasmu dan kita segera pulang”, katanya padaku.
“Apa yang terjadi, kenapa saya harus pulang, pelajaran baru saja dimulai”. Tuturku padanya.
“ Sudahlah kita pulang sekarang ada hal yang harus kau lihat “, katanya lagi padaku.
Aku pun menuju kelas untuk mengambil tas. Dan pulang bersama sepupuku.
Di jalan aku tak hentinya bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Tapi ia tak mau memberitahukannya kepadaku. Hatiku pun mulai gelisah, pikiranku tidak karuan. Apa sebenarnya yang terjadi. Ini tak seperti biasanya.
Tak jauh dari rumah. Aku pun melihat bendera putih berkibar tepat di depan rumahku. Hatiku semakin gelisah. Tak kusadari air mataku bercucuran.
“ Siapa yang meninggal, kak ??” Tanyaku.
“ Ayahmu sudah dippanggil oleh اَللّهُ سبحانه وتعالى . Bersabarlah dek “.katanya pilu
Mendengar itu aku tidak bisa mengendalikan diriku. Aku langsung berlari masuk ke rumah dan duduk tepat disamping jenazah Ayahku. Aku menatap jenazahnya. Sungguh aku sangat tidak percaya dengan kejadian ini. Betulkah ini ?? Atau hanya mimpi ?? Aku pun melihat orang-orang disekitarku. Yah ini nyata. Ayahku telah pergi. Aku menangis sejadi-jadinya apalagi saat aku mengingat kejadian semalam.
Ya Allah ampuni hamba-Mu ini. Mengapa harus seperti ini. Aku diliputi penyesalan begitu dalam. Astagfirullah aladzim...
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya “Jika Anak Adam mati/meninggal maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga amal (yang tidak akan terputus pahalanya) yaitu :
1. Sedekah Jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Anak yang soleh yang mendoakannya
Yah semoga aku bisa menjadi amal jariyah bagi kedua orang tuaku.
Semoga ada pelajaran yang bisa diambil dari kisah di atas. Selalulah Berbakti kepada kedua orang tuamu karena kita tak tau kpan Allah akan memanggil mereka...
Sumber : MADAH
Malam itu ku melihat raut wajahnya yang begitu letih. Bekerja siang dan malam untuk menghidupi kami.. 9 bersaudara. Namun tak sekali pun ku dengar keluhan yang keluar dari lisannya. Yah itulah AYAHKU TERCINTA.. Aku tak menyangka malam itulah kumelihat wajahnya untuk terakhir kalinya. Ya itulah malam terakhir kubisa melihat wajahnya. Malam yang tidak bisa kulupakan sepanjang hidupku karena permintaan terakhirnya tak bisa kupenuhi. Setiap ku mengingat kejadian ini air mataku jatuh bercucuran. Menyesali semua yang telah terjadi.
Malam itu ayahku berkata."Nak, bisakah kamu memasak sesuatu untuk Ayah?”. Lalu jawabku, “Ayah, saya capek suruh kakak saja yah”.
“Kakakmu tidak ada Nak, cepatlah” .kata Ayahku.
Aku pun beranjak menuju dapur untuk memasak sesuatu sambil menggerutu. “Hhmm ..kenapa mesti saya sih”, kataku.
Setelah selesai aku pun memanggil Ayah untuk makan. Tapi apa yang terjadi, ternyata makanan yang aku buat sangat asin. Jadinya Ayahku memutuskan untuk pergi membeli makanan diluar karena beliau tidak bisa memakan makanan yang asin...
Malam pun berganti pagi, Aku pun segera mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah.
Yah Aku pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Ayahku. Sungguh kebiasaan seorang anak yang sangat tidak baik. Tak lama saat pelajaran dimulai tiba-tiba Aku dipanggil menghadap ke kantor.
Dari kejauhan kulihat sepupuku duduk di dalam kantor.
Oh mungkin aku melupakan sesuatu di rumah tadi karena terburu-buru ke sekolah, pikirku.
Aku pun menghampirinya. Lalu dia memelukku dengan erat. “ Ambil tasmu dan kita segera pulang”, katanya padaku.
“Apa yang terjadi, kenapa saya harus pulang, pelajaran baru saja dimulai”. Tuturku padanya.
“ Sudahlah kita pulang sekarang ada hal yang harus kau lihat “, katanya lagi padaku.
Aku pun menuju kelas untuk mengambil tas. Dan pulang bersama sepupuku.
Di jalan aku tak hentinya bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Tapi ia tak mau memberitahukannya kepadaku. Hatiku pun mulai gelisah, pikiranku tidak karuan. Apa sebenarnya yang terjadi. Ini tak seperti biasanya.
Tak jauh dari rumah. Aku pun melihat bendera putih berkibar tepat di depan rumahku. Hatiku semakin gelisah. Tak kusadari air mataku bercucuran.
“ Siapa yang meninggal, kak ??” Tanyaku.
“ Ayahmu sudah dippanggil oleh اَللّهُ سبحانه وتعالى . Bersabarlah dek “.katanya pilu
Mendengar itu aku tidak bisa mengendalikan diriku. Aku langsung berlari masuk ke rumah dan duduk tepat disamping jenazah Ayahku. Aku menatap jenazahnya. Sungguh aku sangat tidak percaya dengan kejadian ini. Betulkah ini ?? Atau hanya mimpi ?? Aku pun melihat orang-orang disekitarku. Yah ini nyata. Ayahku telah pergi. Aku menangis sejadi-jadinya apalagi saat aku mengingat kejadian semalam.
Ya Allah ampuni hamba-Mu ini. Mengapa harus seperti ini. Aku diliputi penyesalan begitu dalam. Astagfirullah aladzim...
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya “Jika Anak Adam mati/meninggal maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga amal (yang tidak akan terputus pahalanya) yaitu :
1. Sedekah Jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Anak yang soleh yang mendoakannya
Yah semoga aku bisa menjadi amal jariyah bagi kedua orang tuaku.
Semoga ada pelajaran yang bisa diambil dari kisah di atas. Selalulah Berbakti kepada kedua orang tuamu karena kita tak tau kpan Allah akan memanggil mereka...
Sumber : MADAH
Posting Komentar
Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran
youtube downloader