وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ
تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا
تَعْلَمُونَ
Boleh Jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagi kalian, dan boleh Jadi (pula) kalian menyukai sesuatu, padahal ia buruk
bagi kalian; Allah mengetahui, sedang kalian tidak mengetahui.
Pada awalnya aku adalah seorang wanita yang membenci pakaian
muslimah (jilbab), tapi sekarang alhamdulilLAH jilbab menjadi pakaian sehari-hariku,
meskipun belum sesyar’i yang dikenakan kebanyakan
orang disekelilingku sekarang ini.
Dulu aku sangat-sangat membencinya , disebabkan karena
jilbab orangtuku sampai memintaku melanjutkan pendidikan di pesantren setelah
lulus sekolah, yah..mengikuti jejak saudara-saudaraku yang lainnya, ,tp aku menolaknya
karena berarti aku harus mengenakan jilbab yang sangat aku benci waktu itu.
Suatu hari disekolah diadakan kegiatan pramuka , masih lekat
diingataku…..tepatnya 16 agustus 2008 aku dan teman-teman duduk di tepi jalan ,
lewatlah seorang wanita yang memakai baju gamis panjang (jubah) dan jilbab dengan
wajah trtutup…(kata orang niqab/cadar namanya).
Salah seorang teman berkata padaku “ coba lihat..Teroris!!!”
mataku mencari ” dimana???? ” temanku menjawab
“ itu didepan mu!!!” setelah pandanganku mengarah padanya “ o iya aku sudah melihatnya
” tiba-tiba saja teman bertanya dengan konyolnya “ kapan kau berjilbab???? ” heran
aku berkata ” berjilbab????? Pakaian seperti
itu tidak akan pernah aku kenakan ” . kalimat itu sangat kuat tertanam di
hatiku (na’udzubillahi mindzalik)
Terkadang apabila aku mengingat kalimat itu membuat dada ini
terasa sesak dan ingin menangis karena penyesalan yang teramat dalam.
Akhirnya, hari itu tiba..Allah yang maha PENGAMPUN &
PENYAYANG memberikanku hidayah-Nya, berupa ” niat” untuk brjibab.
Setiap malam aku selalu mimpi buruk, dalam mimpiku hanya
kegelapan yang menjadikanku tak mampu berbuat apa-apa, bahkan tak mampu
bersuara. Hanya ayat-ayat al Qur’an dan dzikir yang sempat kuhafalkan terucap
di hatiku. sayangnya, mimpi itu tak berakhir kecuali seorang membangunkanku. Dan
ibuku adalah satu-satu nya orang yang selalu membangunkanku dari mimpi itu,
mengherankan. bahkan aku pernah menginap di rumah kakakku yang bersebelahan
dengan rumahku, ALHAMDULILLAH, ibuku pun mendengarnya dan membangunkanku.
Malam itu .. tepatnya malam senin, mimpi itu kembali hadir
dan semakin menakutkanku, aku merasakan bahwa rohku akan berpisah degan jasadku, terus terulang dan aku hanya bisa PASRAH….! Hatiku berujar
” jika ini menjadi ketentuanMu maka aku ikhlas yaa Allah”..dan setelah kata-kata
ikhlas terucap dari bibirku, aku terbangun dan menangis berdiam diri di tempat
tidurku, dan pada saat itu aku berpikir dan berkata dalam hati “ yaa Allah
kematian sudah ada didepan mataku tapi aku belum juga mengenakan jilbab “ lalu ku
tertidur.
Pada malam selasa, mimpi
yang tidak kuharapkan itu kembali lagi bersemayam dalam tidurku sampai malam
ketiganya pun masih terulang dan terulang lagi, dan pada waktu itu aku
terbangun tepat jam 02.00 karena mimpi yang hampir merenggut nyawaku. Aku
menangis tersedu-sedu. Sejenak aku terdiam dan menghentikan isak tangisku, aku
bangkit dari tidurku dan berwudhu kemudian mendirikan sholat lail. Selepas itu,
air mataku kembali membasahi pipiku sampai menghampiri waktu sholat subuh, dan
pada waktu itu aku berujar dalam hati “ yaa Allah jikalau memang Engkau masih
memberikanku kesempatan untuk mengenakan jilbab dan sampai hari jum’at aku
masih diberikan kesempatan untuk bernafas, insya Allah pada hari itu aku akan
mulai mengenakannya.”
Dan pada malam keempatnya aku ajak ibuku tidur didekatku dan
menceritakan semuanya, setelah semua kuceritakan aku minta maaf kepada ibuku
sambil memeluknya dan berkata “ bu,,,! Aku minta maaf kalo selama ini aku
sering menyakitimu dan aku juga minta maaf jikalau aku belum bisa membalas apa
yang selama ini sudah ibu berikan kepadaku ” aku begitu takut sebentar malam
Allah berkehendak lain kepadaku. Dan pada waktu itu ibuku menangis dan
memelukku sekencang-kencangnya dan berkata kepadaku “jangan bilang begitu…”
Alhamdulillah sampai hari jum’atnya tiba aku masih diberikan
kesempatan itu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan pada hari itu (hari jum’at
tgl 01 januari 2009), paginya aku cepat-cepat bangun dan mandi dengan niat
ingin mengenakan jilbab, sehabis mandi aku mencoba mengenakan busana muslimah
itu aku memandangi diriku di depan cermin, berulang-ulang kali, dan berkata
dalam hati ” yaa Allah begitu tenang
perasaanku mengenakan busana ini ” kulangkahkan kakiku keluar dari kamarku. Yaa
Allah begitu kagetnya keluargaku melihat perubahan pada diriku, orang tuaku
terharu melihatku, mereka tidak pernah membayangkan busana muslimah itu akan
kukenakan pada tubuhku.
Alhamdulillah pakaian itu sampai saat ini masih tetap aku kenakan, bahkan aku berharap pakaian ini selamanya akan ku kenakan seumur hidupku.Allahumma aamiin.
Sumber : MADAH
Posting Komentar
Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran
youtube downloader