Hadirmu adalah Pagiku

0 komentar
Tahun telah berbilang..ntah tepatnya pada bilangan masa yang tak terjangkau untuk kuingat lagi. Pagi yang senyap, tak ada ramai yang menyapa telingaku untuk membangunkanku. Terdiam ku berfikir dalam ruang setengah sadarku diatas pembaringan. Sapaan lembut yang tiap pagi kudengar diawal hariku pun hening. Bisu. Kubuka sedikit kelopak mataku dan kudapati sinaran matahari memasuki indera penglihatanku, pertanda saat itu pagi telah meninggi. Terduduk ku melihat sekeliling. Pintu rumah yang terbuka dan semangkuk bubur kacang ijo di atas meja ruang tamu. Sontak kuterpaku. Sendiri..ya..kusendiri. Tak menunggu beberapa menit kepanikan mulai menjalari hatiku..sesak pun mulai terasa di dadaku..ketakutan makin nyata..dan tangisanku pun pecah..tak tanggung-tanggung..suaraku menggema sampai menusuk gendng telingaku sendiri.

Ku menangis sejadi-jadinya..tak perduli pintu rumah yang terbuka menandakan tak ada yang perlu ditakuti..toh, ini pagi bukan malam yang kelam. Yang kumau adalah tak ingin sendiri. Keringat membanjiri tubuhku yang mengeras..bercampur dengan air mata yang tak kunjung berhenti.

Tak lama kemudian kulihat Beliau tergopoh memasuki halaman rumah..melihatku demikian tergambar sedih diwajahnya..kata-kata maaf dan menyesal meninggalkanku sendiri pun mengalir membujukku untuk diam...tak sangka Beliau ketakutanku sebegitu jadinya..padahal ditinggalkannya sesaat saja.

Yah, tersedu kusantap bubur kacang ijo pagi itu penuh sahdu..tersadar kusangat membutuhkan dirinya di setiap ruangku. Pagi itu awal kutahu kalau diri ini sangat takut sepi dan sendiri. Dan Beliau adalah sosok yang tak pernah meninggalkanku sejak pagi itu dalam kesepian dan kesendirian.

Kejadian itu sudah sangat lampau, di umuran ku yang masih sangat kecil. Namun, sungguh tak lekang dari ingatanku. Suasana pagi dan wajah Beliau yang tak pernah berubah sampai sekarang...tepatnya, sampai kain kafan putih itu menutup wajahnya yang tenang dalam senyum. Wajah yang selalu mengisi pandanganku dengan keteduhan dan kasih sayang. 

Kini, pagi itu telah jauh dariku. Pagi bersamamu telah berlalu dari taqdir-Nya. Kuajarkan jiwa untuk terbangun tiap paginya dengan diiringi cintamu..yang kutahu pasti tak kan pernah tinggalkanku..walau sedetik.

Ma..pun kala kerinduan ini membuncah sertai hariku..kuyakin dan kuberharap dengan sepenuh hati, dirimu selalu ada menemaniku..walau tak mampu kujadikan nyata adanya...Love U..So Much!


Posting Komentar

Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran























youtube downloader