Dunia telah mengajari kita

0 komentar

Kawan..siapa pun Anda yang membaca catatan ini..
Pernahkah dirimu mencoba merengkuh waktu..untuk menyekapnya di ruang hidupmu, agar ia tak berlari mengejar hari, dan dirimu tak perlu tergopoh untuk mengikutinya. Seperti kata pujangga..mengejar masa!
atau..pernahkah engkau berhenti dari segala aktivitas..bukan rehat sejanak, atau mengambil waktu jeda. tapi berhenti dan tak perduli dengan detak jarum jam yang terus bergerak..bergerak..dan tak jua menghiraukan peluhmu mengejarnya..atau bahkan tak melirik padamu saat kau berhenti!

Kawan, dunia ini telah mengajari kita banyak hal, bahkan ketika kita mencela dan menghinanya. Berputarnya jarum jam dan bergantinya siang dan malam semua punya hikmah dan pelajaran untuk kita, untuk kita...yang mau mengambil pelajaran darinya.

Kawan, lihat si kecil tukang parkir di depan sebuah Rumah Sakit, mencoba mengejar detak jarum jam yang mungkin untuk mengartikan detiknya pun ia tak sepandai kita yang bersekolah, dia sibuk menggoyangkan telapak tangan kanannya isyarat maju dan stop, mencoba mengarahkan putaran ban mobil yang akan keluar dari arena parkiran. Sedang tangannya yang satu memegang peluit yang tertanam di mulutnya. Sayang, harapnya tak sejalan dengan harapan sang sopir yang melenggangkan stir mobilnya meninggalkan anak itu tanpa memberinya selembaran uang seribuan sekalipun. dan si kecil itu melongo tak kuasa menahan lajunya mobil.
Lihatlah kawan, sekali lagi..dunia mengajarkan kita arti perjuangan dan ketidakperdulian. 

Si kecil tukang parkir itu duduk menahan letih ditubuhnya, mencoba menstabilkan hati dan kebutuhan yang dipikulnya. Dalam diamnya dia seolah merenungi sekelilingnya malam ini, ditengah hiruk pikuk jalan raya yang terhampar di depan matanya, dimana tubuhnya yang kecil seolah tak menjadi sorotan siapapun, semua orang berjalan tanpa menoleh padanya..jauh dari kehidupan para artis cilik di panggung-panggung audisi dan depan kamera yang siap mempromosikannya..melejitkan namanya ke dunia internasional. Agar semua orang menghargai dan mengelu-elukan hadirnya.

Kawan, si kecil tukang parkir itu kuyakin pun tak akan menolak untuk menjadi seperti mereka, toh untuk mengenali mereka pun tak mampu ia lakukan, karena waktu di depan TV lebih harus ia gantikan dengan menunggui satu demi per satu mobil yang akan keluar dari tempat parkir. Pernahkah kau fikirkan kawan, si kecil tukang parkir itu hanya ingin meringankan beban orang tuanya membiayai sekolah adik-adiknya..atau mungkin untuk melanjutkan sekolahnya sendiri demi cita-cita yang lugu menjadi seorang dokter atau seorang polisi sebagaimana kita bercita-cita semasa kecil dulu.Sekali lagi kawan, dunia telah mengajarkan kita arti pengorbanan dan mengejar cita.

Kawan, letihnya kini menyamai letih kita. Mungkin si kecil tukang parkir itu kini pun berfikir sama dengan fikiran kita. Bagaimana menghentikan waktu atau berhenti dari gerak dunia ini. Tapi, dia sadar sebagaimana kita sadari..bahwa semua itu kemustahilan yang niscaya..tak mampu kita lakukan. Karena, waktu telah menjalankan dunia ini..dan dunia telah mengajarkan pada kita banyak hal..yah, banyak hal selama kita mau mengambil pelajaran itu dan menyemainya dalam jiwa kita.

( di saat sorot lampu mobil meninggalkan parkiran..dan setoreh pedih kurasakan di hatiku )


Posting Komentar

Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran























youtube downloader