Jangan "Kepo"

0 komentar
Bismillah..Saudara/i ku yang senantiasa berada dalam naungan cahaya Ilahi..
Dikisahkan salah seorang salaf, ada seorang lelaki yang terdengar tengah dilanda permasalahan rumahtangga, hingga ketika ia keluar berjalan orang-orang bertanya padanya akan benar tidaknya berita itu, ia menolak bahwa aib rumahtangganya bukanlah konsumsi khalayak. Terjadi apa yang dikhawatirkan, perceraian pun terjadi antara lelaki itu dengan istrinya. Orang-orang makin penasaran apa gerangan yang terjadi, dan…

وروي أيضاً أن رجلاً طلق زوجته فسأله أحد الناس عن السبب في طلاقها فقال: كنت أصون لساني عند ذكر عيوبها وهي زوجتي فكيف أستبيح ذلك وقد صارت أجنبية عني؟" 

Dan diriwayatkan dari seorang salaf bahwasanya ia menceraikan istrinya kemudian ditanya oleh seorang lelaki akan sebab perceraian atau aibnya maka, beliau menjawab : " ketika saya masih berstatus sebagai suaminya maka, aku menjaga lisanku untuk menceritakan aibnya. Lalu, bagaimana mungkin aku menceritakan aibnya sedang ia bukan lagi istriku "

Beginilah kita hari ini saudaraku..dan saudariku!

Kehidupan rumahtangga adalah sesuatu yang wajib kita jaga, dalam bab-bab pembahasan ulama tentang ini, poin paling pentingnya adalah bagaimana menjaga rahasia khususnya Aib didalamnya dari rasa keingintahuan orang-orang diluarnya. Sungguh, mulia sikap salaf terdahulu dalam mencontohkannya pada kita.

Hari ini, terlampau banyak diri kita membuat alasan yang pantas untuk mengorek rahasia rumahtangga orang lain, padahal kita bukan siapa..seolah tiap masalah akan menjadi indah dengan pengetahuan kita, malah seringnya yang muncul permasalahan baru dengan semakin menyeruak dan tersebarnya bahkan bertambahnya cerita yang tidak pantas menjadi konsumsi khalayak.

Hidup terus dipergilirkan, ada kalanya kita dipertemukan pada masa dimana kita sebagai pemain dan di kali lain kita hanya diperkenankan sebagai penonton saja. Tak mengetahui apa isi skenario dan hanya melihat apa yang terwujud dari gerakan dan kata si pemain. Apakah peran kita memberi pengaruh pada permainan itu? Iya, kita bisa memberinya dukungan atau bahkan sebaliknya, konsentrasi pemain bisa dibuyarkan oleh celetukan, perkataan atau teriakan kita..maka, tentu bersama kita inginkan selesainya permainan dengan sempurna dan bahagia tanpa mengacaukan jalannya dengan energi negatif yang selalu lebih cenderung dikeluarkan oleh kita…kita dengan fitrah kemanusiawian..sifat “sok tau” yang merasa lebih faham serta hadirnya  syetan dengan penghasutan hasad dan dengki..

Saudara/i ku yang kami sayangi karena Allah..

Mulailah dari sekarang untuk berfikir lebih positif, banyak muhasabah, fokus pada kehidupan sendiri, dan mengolah energi-energi positif dalam jiwa kita. Jika pun kita bersikap pada orang lain, maka kepositifan itu yang selalu keluar dan tidak sebaliknya. Permasalahan rumah orang lain bukanlah fokus kehidupan kita, karena masih banyak hal lain yang lebih pantas kita tekuni dari semua itu. Biarkan saudara kita berjalan dengan kehidupannya di rel taqdir Ilahi dan kita pun demikian. Indah hidup ini dengan berbagi..selama berbagi itu disyariatkan dan dianjurkan serta dicontohkan dalam dien kita. Dan bukan berbagi karena rasa hasad, dengki dan keingintahuan saja yang dipoles berbagai alasan hingga nampak sebagai kebutuhan syar’I atas diri-diri kita…berhati-hatilah membedakannya saudariku… (Dhee~Ar)


Posting Komentar

Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran























youtube downloader