Cerita Subuh

0 komentar
Subuh yang teduh..dan adanya malam ke 27 Ramadhan 1434 H. Menghabiskan akhir malam dengan ayat-ayat Ilahiyah adalah kenikmatan tiada tara yang dirasakan tiap mukmin yang diberi taufiq oleh Allah 'Azza Wa jalla. Lalu dengan izin-Nya pula diberi kekuatan untuk melaksanakan ibadah subuh yang memiliki rasa dan aura tersendiri bagi yang merenungkannya.

Subuh yang teduh..dimana Allah ingin menjadikan kami saksi..akan cerita subuh yang hikmah dan inspiratif, untuk mengawali hari yang berkah..hari senin, dimana dicatatnya amalan dan diangkatnya ke langit sana...


Berjejer bangunan-bangunan yang semakin rumit nampaknya di sepanjang jalan kota, kenapa saya katakan rumit..karena terjadi ketidakseimbangan tinggi dan bentuk, bahkan rata jalan tak lagi bergaris lurus. Disatu jalan sebuah rumah yang menjulang tinggi, megah dan indah berdampingan dengan gubuk kecil sederhana yang lebih pantas dikatakan reot sudah. Tapi , bukan itu yang ingin kusampaikan...mata ini menangkap diantara bangunan-bangunan itu beberapa ruko yang terbuka, terang dan ramai..isinya dipenuhi anak umur sebelasan bahkan kurang dari itu. Tempat Playstasion..yah, mereka asik menikmati tampilan layar komputer yang berjejer sekitar puluhan unit. Sebagian duduk tegak dan sebagiannya sudah miring kiri kanan. Bahkan, beberapa meninggalkan kursinya dan berpindah ke depan ruko memandangi jalan..nanar...mungkin sudah kehabisan uang.

Fikir ini tiba saja beresonansi kebebarapa tahun silam..kala umur masih sekitaran itu, di bulan Ramadhan moment sahur dan shalat subuh menjadi rangkaian dahsyat dan luar biasa. Makan bersama keluarga rasanya sebuah cerita yang tak ingin kita kehilangan intinya..begitu pula shalat subuh dimasjid bersama anak-anak yang lainnya. Terkadang mengekor orangtua atau saudara, atau bergabung dengan kelompok teman yang bersebelahan rumah. Indah. Nilai keagamaan dan keimanan yang sangat terasa diajarkan oleh orangtua kita ( Hafidzahumallahu).

Lalu, dimanakah orangtua dari anak-anak yang bermain playstation itu??!

Azan subuh mulai berkumandang menggetarkan antero jagad Makassar..masjid-masjid seolah berlomba mengajak kaum muslimin untuk berjumpa Rabb nya yang Tak Pernah Tidur dan Maha Gagah. Melewati jalan berikutnya, mata ini kembali menangkap sosok-sosok yang tak layak hati tuk tidak tertegun kembali. Beberapa lelaki separuh baya berdiri di ruas-ruas jalan memegang sapu lidi yang bertongkat panjang, dengan khusyu'nya menyusuri jalan dan menghalau daun-daun malam yang  berjatuhan beserta sampah-sampah yang hadir di badan jalan. Mereka terbangun dari tidur lelapnya, meninggalkan sahur bersama keluarga tercinta, tak mengindahkan letih dan dingin demi gaji yang mungkin tak seberapa, tak berbanding dengan jasa yang dinikmati ratusan bahkan ribuan pengguna jalan sehari penuh. 

Fikir ini teringat dengan kebiasaan sebagian orang bahkan kita sendiri yang kadang seenaknya melemparkan gelas-gelas minuman atau pembungkus-pembungkus makanan ke jalan, seolah kita memberi beban tambah pada penyapu-penyapu jalanan itu untuk semakin lama kembali kerumahnya atau sekedar singgah di masjid terdekat untuk menunaikan sholat subuh karena banyaknya sampah yang harus dibersihkan dijalan. Allahul Musta'anu.

Suasana subuh hari ini semakin bermakna..dan semakin memberi harapan..bahwa Allah masih sangat menyayangi kita dengan cerita-cerita kehidupan yang sarat makna untuk kita renungi dan kita jadikan referensi untuk membangun diri..

Hingga tiba di masjid yang kami tuju, Takbiratul ihram rakaat pertama telah Imam pandukan..tergesa kami memasuki pelataran masjid. Alhamdulillah, masjid yang cukup megah berlantai dua itu menyediakan tempat di lantai 1 untuk makmum wanita, saya tak harus naik tangga lagi..tanpa mengindahkan kertas-kertas pengumuman di depan pintu saya melangkahkan kaki masuk dan merapatkan shaf yang hanya dua baris itu. 

Shalat telah selesai, lega dan tenang rasanya. kutengok kiri kanan dan depan..masyaAllah, semua jama'ah sudah usia lanjut, dengan hikmat seorang nenek disamping saya menyalami dan berkata ," anak muda tempatnya di lantai dua " ggllekkkk...tersenyum asam manis saya dibuatnya...dan benar saja, keluar dari pintu kulirik tempelan kertas yang bertulis " DISEDIAKAN TEMPAT DI LT.1 UNTUK JAMA'AH WANITA YANG LANJUT USIA / SAKIT " :-(


# Cerita subuh ( Baruga Antang - AbLam )


Posting Komentar

Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran























youtube downloader