Apa yang kita bayangkan tentang seorang pria dengan enam cacat di
tubuhnya? kulitnya hitam legam, matanya buta sebelah, hidungnya pesek, kakinya
mengalami semacam kelumpuhan bahkan pincang. menjelang akhir hayatnya ia
mengalami kebutaan. inilah kisah yang masyaAllah membuat saya berpikir untuk
tidak mengkufuri nikmat Allah dan berpikir bahwa setiap kita manusia memiliki
kelebihan dan kekurangan. oleh karenanya tidak patut kita mengeluh apa yang
Allah telah berikan kepada kita. bukankah begitu? untuk lebih jelasnya saya
akan melanjutkan kisah pria ini..
Ternyata pria ini ialah seorang imam besar padahal ia
dulunya seorang budak. Sejak kecil ia tinggal bersama tuanya seorang wanita
Mekkah.Tetapi Subhanallah.....Allah menakdirkannya menjadi budak kecil yang
cerdas, ia memutuskan untuk meniti ilmu sebagai jalan hidupnya, sehingga
kemudian ia membagi waktunya menjadi tiga bagian ;
Pertama,waktu yang ia gunakan untuk memberikan khidmah yang
terbaik kepada tuannya.
Kedua, adalah saat dimana ia mempersembahkan ibadah
terbaiknya kepada Allah
dan ketiga, ia mewujudkan cita-citanya meniti jalan ilmu.
bagaimana menurut Anda? subhanallah bukan ? dengan
keterbatasannya tidak sedikitpun ia mengeluh. bahkan ia tidak membuang waktunya
untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Kesungguhanya yang luar biasa tersebut disaksikan oleh tuannya sehingga dengan izin Allah tuannya membebaskannya semata-mata karena Allah.
Pada suatu ketika pada musim haji dalam hiruk pikuk kaum muslim menunaikan ibadah haji, ditengah-tengah mereka turut hadir sang khalifah namanya Sulaim ibn Abdil Malik bersama dua putranya. seusai thawaf, khalifah bertanya kepada salah seorang pengawalnya : “dimana pria itu?" Ia mengerjakan shalat shalat disalah satu sudut Masjidil Haram ". sang khalifah beserta kedua anaknya pun bergegas ketempat itu.
Menanti pria itu dari shalatnya , sang khalifah beserta
kedua putranya menjadi salah satu dari yang berada disekeliling pria itu, kemudian
ia duduk bersimpuh menunggu pria itu. Ketika pria itu menyelesaikan shalatnya tanpa
disengaja ia berbalik ke arah tempat dimana sang khalifah duduk. Khalifah pun segera mengucapkan salam
kepadanya dan tanpa mengubah sikapnya sedikit pun pria itu menjawab salam sang
khalifah.
Saat itulah sang khalifah yang pada saat itu kekuasaannya
hampir menyamai 50 negara diabad modern ini menanyakan segala persoalan yang
berkaitan dengan manasik haji. Sang pria itupun menjelaskan dengan
sejelas-jelasnya sehingga tidak ada lagi yang perlu ditanyakan. Setelah
menyimak semua jawaban itu sang khalifah berdiri dan mengucapkan terima kasih.
Kemudian ujar sang khalifah kepada kedua putranya "Ayo
kita bergegas ketempat sa'i itu". Tiba-tiba saja seorang penyeru
meneriakkan : "Wahai seluruh kaum muslimin! Tiada ada seorang pun yang
memberikan fatwa di tempat ini selain 'Atha ibn Abi Robah. Dan bila ia tidak
ada maka yang menggantikannya adalah Abdullah Ibn Abi Najih.
Seketika itu putra sang khalifah terkejut. Keterkejutannya
tersebut mereka sampaikan kepada ayah mereka. " Mengapa penyeru itu
meneriakkan tiada yang berhak memberi fatwa di tempat ini selain Atha Ibn Abi
Robah atau rekannya itu ?" Lalu mengapa tadi kita meminta fatwa kepada
orang yang memperdulikan khalifah itu ?.
Sang ayah yang arif itu menjawab ,” orang yang kalian lihat
tadi itulah Atha Ibn Abi Robah”.
Tahukah Anda pria itu pewaris ilmu sahabat Nabi Ibn Abbas ?
Dan sebelum keterkejutan kedua putra sang khalifah itu habis khalifah menutup
ucapannya dengan ucapan " Wahai Anakku diamilah ilmu syar'i sebab dengan
ilmu itulah orang yang rendah menjadi mulia”.
Subhanallah...!!
Sumber : MADAH
Posting Komentar
Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran
youtube downloader