kan bertahan dengan sakit ini!

sebuah kehidupan yang cukup membuatku merasakan yang namanya rapuh, jatuh tak berdaya dan tidak akan percaya bahwa akan ada hidup lagi di diriku. 

aku mengalaminya setahun yang lalu ketika aku masih duduk di bangku SMA kalas II. hari itu aku dan bersama 3 sahabatku sepakat liburan ke kampung halaman temanku. setibanya, kami merasa tak mengenal yang namanya kelelahan. kami berkunjung ke rumah salah satu guruku. tiba hari esok kami pun pergi ke salah satu sungai yang ada di kampung itu. kami melepaskan segala beban dan berfoto-foto bersama teman, serta duduk menikmati indahnya desa tersebut.

semakin gelap kami meninggalkan tempat itu. hari kembali cerah ketika suara ayam serta burung berbunyi. mereka seakan-akan mengatakan pada kami bahwa nikmatilah pagi yang sejuk ini.

kebetulan rumah temanku dekat dengan sungai. temanku pun tak sabaran ingin ke sungai tersebut. setibanya di sungai, kami seperti kembali menjadi anak-anak yang tanpa beban sama sekali. aliran air sungai itu membuat diri kami mengeluarkan suara yang sangat keras. entah mengapa tiba-tiba aku merasakan sakit di salah satu tubuhku. aku yang sedari tadi basah karena bermain air memilih untuk duduk dan meraba tubuhku yang sakit. aku mencoba melihatnya. aku begitu kaget saat melihat keadaan tubuhku. mungkinkah ini yang aku rasakan selama ini?? sakit yang selalu membuatku bertanya "ada apa dengan diriku?"

hari ini aku telah mengetahui apa yang telah aku derita. hari kembali gelap. aku merasakan sakit yang amat. aku terbaring di tempat tidur ku sementara temanku mencarikanku obat. rasa maluku untuk memperlihatkan seakan sirna lantaran sakit yang kurasa. rasa kasihan temanku ketika melihat diriku dalam keadaan sangat menyedihkan. namun aku tetap saja tersenyum walau sakitnya mendatangiku.

hari kembali cerah. mentari begitu indah menyapa. tiba-tiba teman-temanku berencana kembali ke kampung mereka masing-masing. sedih hatiku rasanya, tak bisa mengantar mereka sebab keadaanku sangat tidak memungkinkan. aku sendiri di kamar selalu bertanya-tanya pada diri sendiri "ada apa dengan diri ini?". aku merasa takut menghadapi apa yang ada dalam diriku sekarang ini. aku menangis. aku merasa sangat takut. aku tidak ingin berprasangka buruk kepada Allah. aku yakin Allah tidak akan menguji hanba-Nya diluar batas kemampuannya. hatiku kembali tenang.

tidak lama kemudian seseorang datang menjemputku.. kini aku berada di rumahku. sedang orang tua ku sedag tidak di rumah saat aku tiba. aku hanya mendapati nenek ku. aku masih ragu dan takut untuk menanyakan sesuatu yang sedang aku derita. tapi aku juga takut untuk menyembunyikannya. ku beranikan diriku untuk mengatakannya. nenek ku begitu terkejut dan segera menelpon kedua orang tuaku. beberapa jam kemudian kedua orang tuaku tiba. ia menemuiku di dalam kamar dan melihat apa yang terjadi pada diriku. kedua orang tuaku ingin membawaku ke rumah sakit tapi aku menolaknya. hari berganti hari, sakit yang telah ku derita semakin bertambah parah. aku bingung, aku sudah chek up, tapi hasilnya tetap begitu saja.

setiap orang yang melihatku mengatakan bahwa penyakit itu parah, baiknya di operasi saja. tapi aku tak ingin. aku mencoba segala macam obat. berharap meringankan sakit yang kurasa. aku tak pernah lepas dari yang namanya obat. aku betul-betul capek karna harus setiap hari meminumnya. air mataku menetes tak tertahankan. aku sakit saat itu. tapi aku yakin bahwa di balik kesusahanku pasti ada kemanisan di dalamnya. entah apa yang membuatku ingin bertahan terhadap obat-obat tersebut dan tidak ingin mengambil jalan yang namanya operasi. dan aku tidak akan berobat lewat dukun. jikapun saya harus meninggal dalam keadaan sakit, yang jalas tidak dengan jalan yang tidak di syariatkan. 

Akhirnya..kumohon do’a kalian semua untuk menegarkan kesabaranku dan diangkatnya penyakit ini dari tubuhku.

Sumber : MADAH