Love U..HabiibalLah

Saudariku seiman, inilah kisah yang pernah ku baca dan membuatku takjub dan merasa kagum. Sungguh beruntung aku menjadi ummat Beliau صلى الله عليه و سلم serta beriman kepadanya walau aku tak pernah melihatnya.

Rasulullah صلى الله عليه و سلم, itu manusia yang namanya tetap abadi hingga akhir kiamat. Kisah ini membuat bergetar dada seorang muslim yang mau merenunginya. Sungguh, betapa indah perjalanan beliau صلى الله عليه و سلم hingga ajal menjemputnya yang penuh dengan kenangan dan kebaikan.

Sebelum beliau صلى الله عليه و سلم wafat, beliau صلى الله عليه و سلم merasakan sakit dan ingin berkunjung ke syuhada Uhud dan inilah pesan yang tersimpan dalam hatiku.

“Assalamu’alaikum wahai Syuhada Uhud, kalian adalah orang-orang yang telah mendahului kami dan kami insya Allah akan menyusul kalian.” Inilah yang Rasulullah صلى الله عليه و سلم katakan di syuhada Uhud dan ini menujukkan bahwa ajal beliau صلى الله عليه و سلم  tak lama lagi.

Seorang Rasul meneteskan air mata, manusia mulia yang dijamin masuk surga, lalu bagaimana dengan umatnya? Bukankah ini pertanyaan bagi kita, mengapa kita masih berleha-leha dan terlena dan banyak bersenda gurau?

Maka, para sahabat pun bertanya,”Ya Rasulullah, apa yang membuat kamu menangis?”

Beliau صلى الله عليه و سلم bersabda,” Aku merindukan saudara-saudaraku seiman.” Mereka berkata,” Bukankah kami adalah saudaramu seiman?” Rasulullah  صلى الله عليه و سلم menjawab, “Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku. Adapun saudara-saudarku seiman adalah suatu kaum yang datang setelahku, mereka beriman kepadaku sedang mereka belum pernah melihatku.”

Aku berharap semoga kita semua termasuk orang-orang yang dirindukan Rasulullah صلى الله عليه و سلم. Seseorang yang begitu sempurna dalam menyampaikan risalah Allah. Begitu banyak kenikmatan dunia yang ingin diberikan kepadanya  akan tetapi beliau صلى الله عليه و سلم tetap sebagai hamba yang tidak lupa karena dunia.

Maka ketika maut kan datang, datanglah malaikat Jibril menemui dan meminta izin kepada Rasulullah صلى الله عليه و سلم bahwa malaikat maut akan datang mencabut roh yang mulia yang sebelumnya tidak ada seorang pun dia minta izin sebelumnya.

Wahai Roh yang bagus, Roh Muhammad bin Abdullah, keluarlah menuju Allah dan menuju Rabb yang ridha dan tidak murka..

Maka jatuhlah tangan beliau صلى الله عليه و سلم dan kepala beliau صلى الله عليه و سلم berat di atas di atas dada Aisyah Radhiyallahu ‘Anha. Maka tahulah Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa Beliau صلى الله عليه و سلم telah wafat.

Para sahabat pun menangis dan mengalirlah air mata mereka. Mereka merasa berat mendengar berita tersebut. Adapun Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu berkata,”Jika ada yang mengatakan bahwa Raslullah صلى الله عليه و سلم telah meninggal, akan kupotong kepalanya dengan pedangku, Beliau صلى الله عليه و سلم hanya menemui Rabbnya.”

Ya Rasulullah, Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.

Maka, majulah Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, “Wahai Saudarku seiman…! Barangsiapa yang menyembah Muhammad, sungguh sekarang ia telah wafat. Barangsiapa menyembah Allah maka sungguh Allah kekal, hidup dan tidak mati.”

Maka menangislah hati ini karena ditinggal pergi oleh orang tercinta.

Innalillahi wa inna lillahi raaji’un. Telah berpulang ke rahmat Allah orang yang mulia. Orang yang paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas di hari Senin 12 Rabi’ul Awal 11 H tepat usia 63 tahun lebih empat hari. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita tercinta صلى الله عليه و سلم.

Ya Allah.. berikanlah rezki kepada kami, syafaat kekasih kami dan satu teguk air yang menyegarkan dari haudh(telaga) Beliau صلى الله عليه و سلم dengan tangan Beliau صلى الله عليه و سلم ..

Ya Allah.. Sungguh hamba berharap pertemukanlah kami dengannya. Ya Allah.. hamba rindu kepadanya. Masukkanlah kami bersamanya dalam rahmat-Mu.

Sungguh engkau ya Rasullullah, banyak berkorban untuk umat ini.

Sumber : MADAH