Habis Gelap Terbitlah Terang

1 komentar
Sebagian wanita berfikir bahwa keinginan adalah keniscayaan yang harus dipenuhi, walau terkadang keinginan itu hanya menuruti nafsu dalam rangka bersenang-senang. Namun, lain halnya dengan seorang wanita muslimah yang memiliki keinginan yang kuat di hatinya demi untuk menegakkan syariat dinnya, mari kita simak dan ambil hikmah dari kisahnya...

Pengalaman ini kualami saat awal perjuanganku memakai jilbab pada tahun 1997 saat aku duduk di kelas 2 SMP tepatnya liburan Ramadhan dimana pada tahun itu orde baru masih berjaya. Maka untuk memakai jilbab masih susah,maka demikian diriku tidak semulus jalan tol

Pada saat aku mengutarakan niatku untuk memakai jilbab pada orang tuaku maka mereka hanya cuek dan diam seribu bahasa. Yah inilah tantangan pertama  bagiku, belum lagi lingkungan sering mengatakan kalau orang yang pakai jilbab ikut aliran sesat.

Nah karena orang tuaku mencuekkan diriku maka aku jadi bingung karena saat itu aku belum punya baju seragam yang bisa aku pakai ke sekolah. Maka setelah aku bilang kepada orang tuaku tentang keinginanku untuk memakai jilbab dicuekin, maka aku curhat kepada teman-temanku. Maka mereka setuju kalau aku mau jilbab, setelah itu kami pergi kerumah ustadzah yang sering mengajar kami mengaji dan disana kami bertemu dengan istri ustadz tersebut. Dan kami diberi nasehat untuk terus bersabar dan berjuang dan nasehat-nasehat yang lain yang menambah semangatku.

Maka setelah pulang dari rumah ustadzahku. Aku pulang dan langsung memakai jilbab. Bermodalkan dua helai jilbab dan baju panjangku.

Liburan sekolah pun akan segera habis. Sementara aku belum memiliki baju seragam yang baru. Yang memenuhi syarat untuk menutup aurat, maka akupun mencari akal dan kebetulan saat itu aku mempunyai tabungan sebesar 18.000. Maka uang itu kubelikan rok biru untuk seragam dihari senin sampai kamis. Sementara baju putihnya aku memakai baju pamanku yang berwarna putih yang dikasi bapakku.

Alhamdulillah seragam senin sampai kamis sudah ada tinggal jumat dan sabtu serta seragam olahraga, maka akupun kebingungan dan saat itu aku tidak tau harus bagaimana. Minta pada orang tuaku tidak mungkin dan kalau beli juga aku tidak punya uang. Setelah aku kebingungan maka lagi-lagi pergi ke rumah ustadzahku bersama temanku. Disana akupun ceritakan tentang masalahku. Maka ia menasehatiku untuk sabar dan jangan lupa pada اَللّهُ سبحانه وتعالى agar dimudahkan semuanya.

Nah, ketika hari minggu sore datang temanku dan memberi baju seragam pramuka yang ia miliki. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ tinggal berpikir baju olahraga. Maka langsung masalah ini kuceritakan pada temanku dan aku meminta padanya bantuan, nah kebetulan temanku ini mengingatkanku bahwa dia mau gantian baju seragam olah raga karena dia kebetulan satu sekolah dan dia lebih dulu pakai jilbab.

Alhamdulillah akhirnya masalah seragam teratasi dan untuk baju olahraga aku gantian dengan temanku selama 2 tahun sampai aku selesai dari sekolah.

Syukurku pada-Nya karena telah diberikan jalan keluar dan mudah-mudahan akan terus kupakai jilbabku sampai akhir hidupku. Itulah sepenggal kisah hidupku yang tak akan kulupakan sepanjang hidupku.

Sumber : MADAH




1 komentar:

  1. MasyaAllah kisah yang menabjubkan. ktika hidaya itu telah menyapa tidak ada seorang pun yang bisa mnghalangi, kecuali seizin Allah

    BalasHapus

Silahkan beri komentar...atau langsung di Buku Tamu...Tentu kami mengharap komentar yang Anda kirim adalah komentar yang menggunakan kata-kata yang baik dan sopan, jangan lupa cantumkan identitas Anda dan tidak menggunakan Anonim. syukran























youtube downloader